[Sharing] Pengalaman Sembuh dari Anxiety Disorder (Kecemasan Berlebih)

Pengalaman Sembuh dari Anxiety Disorder

Berbagi Pengalaman Sembuh dari Kecemasan Berlebih / Anxiety Disorder dan cerita kisah saat menderita serangan kepanikan ini

Saya pernah mengidap anxiety disorder berkali-kali dan berujung pada panic attack 2x seumur hidup saya. Namun sekarang jalan 3 tahun merasa sembuh dan hidup kembali normal se-normal-normalnya.

[DISCLAIMER !!!] : Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, dan bagaimana cara saya mendamaikan diri dengan penyakit ini. Ini bukan standar atau prosedur yaa teman-teman, karena penanganan setiap orang berbeda. Semoga bisa menjadi referensi ya

Pertama Kali Terkena Panic Attack

Saya nggak tau apa itu kecemasan, anxiety disorder, apalagi serangan panik. Pertama kali kena langsung panic attack, nggak ada tuh yang namanya Kecemasan permisi dulu, atau badan kirim signal apapun itu.

Tiba-tiba kena panic attack yang saya kira serangan jantung.

Waktu kena panic attack itu jam 11 malam lagi nyetir mobil pulang kerja (ada untungnya juga jam 11 malam karena kondisi jalanan lumayan sepi).

Saya panik sepanik-paniknya, ngucap doa ngalor ngidul nggak jelas saking paniknya, karena saya pikir kena serangan jantung. Berusaha batuk-batuk keras kayak orang gila, dan setir langsung banting kiri tanpa lihat spion.

Saya turun teriak-teriak minta pertolongan, “tolong saya jantungan, saya jantungan”.

Akhirnya saya diantar oleh mas-mas yang lagi nongkrong disitu ke UGD salah satu rumah sakit. Sampai UGD cek sana-sini, jantung sehat, dan dikasih tau ini adalah Serangan Panik.

Ini kalau diingat lagi malunya bukan main

Berbagi Pengalaman Sembuh dari Kecemasan Berlebih / Anxiety Disorder dan cerita kisah saat menderita serangan kepanikan ini
searchenginejournal.com

Kondisi Badan Pada Saat Itu

Tubuh saya fit, sehat walafiat, tidak diet, makan cukup dan baik, tidak galau, tidak lemas, tidak ada masalah keluarga ataupun hubungan, intinya kondisi saya baik-baik saja.

Hanya saja waktu itu lagi banyak-banyaknya pekerjaan dan sering lembur. Mungkin ini pemicunya tanpa sadar, walaupun sepertinya belum ada data konkrit ya, dan intinya gangguan kecemasan dan panic attack bisa menyerang siapa saja dalam kondisi apa saja.

Tapi yang menyebalkan adalah, sekalinya kena panic attack, tubuh dan otak saya langsung merespon dan keep, bahwa saya penderita gangguan kecemasan yang akan terjadi kapan saja, dimana ini akhirnya merubah kualitas hidup saya beberapa tahun (plus drama nangis-nangis nggak karuan).

Akhirnya saya googling sana sini, cari tau tentang penyakit ini. Ini apa sih? Saya gila? Akhirnya tau sedikit, bahwa ini adalah penyakit psikis, yang waktu itu saya baca tidak ada obatnya, obatnya hanya penenang.

Saya dikasih obat penenang. Lupa itu merek atau racikan. Diminum kalau saya kambuh lagi. Dari obat yang dikasih, saya hanya minum 1x saat panic attack ke-2.

Terjadi Berkali-Kali

Ini kejadian sekitar tahun 2017/2018 bulan Maret, baru benar-benar merasa hidup normal tahun 2020 ini.

Saya kena panic attack ke-2 saat pertama kalinya naik mobil setelah sekian lama, dan ngga sengaja baca artikel di hape, “artis yang meniggal karena serangan jantung”.

Langsung panic attack saya, asli nggak paham lagi.
Badan gemetar, berasa melayang mau mati, terus minum obat penenang, akhirnya saya tidur lama. Besoknya lumayan oke, tapi kecemasan masih terus menghantui.

Dampak Psikis Yang Terjadi

  1. Saya nggak berani naik mobil (apalagi nyetir) untuk waktu berbulan-bulan; mobil apapun, punya siapapun
  2. Saya benci mati-matian sama Rizky Febrian karena waktu kena panic attack itu lagi dengar lagu doi di radio
  3. Saya takut sendirian, dimanapun itu, karena trauma saat kena panic attack saya sedang sendirian
  4. Saya merasa aman dan nyaman ditengah keramaian, karena saya pikir kalau kambuh ada yang tolongin
  5. Saya tidak pernah lewat jalan yang sama saat kena panic attack selama berbulan-bulan
  6. Saya tidak berani keluar rumah sekitar 1 bulan, setiap melangkah keluar kaki gemetar dan nangis. Persis orang gila
  7. Sekalinya berangkat kerja, saya naik KRL (commuter line) dan selalu berdoanya lebay, bismillahnya ribuan kali
  8. Perasaan/feeling mau mati sering terjadi, dan bikin saya nangis-nangis saking takutnya akan mati
  9. Jadi rajin sholat.

Kayak orang gila kan? Emang. Saya sendiri yang ngerasain, keluarga dan teman tidak akan bisa paham, frustrasi karena tiap curhat menurut mereka “ini hal yang biasa”.

Baca Juga: Perbedaan Serta Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu Berikut Test

Yang Saya Lakukan Setelahnya

Karena saya cukup aktif mencari informasi soal penyakit menyebalkan ini, dan bagaimana caranya supaya tidak kambuh, pertama saya mendaftar hipnoterapi ke psikiater (atau psikolog ya sebutannya?). Harganya mahal sekali, 4x sesi pertemuan, 1 sesinya Rp 500.000,- sekitar 30-60 menit.

Setelah beberapa bulan, masih kambuh juga nih anxiety.
Kemudian saya membaca artikel bahwa obat penenang yang sering dianjurkan dokter itu kebanyakan mengandung zat psikotropika (drugs), yang sifatnya menenangkan saja, bukan menyembuhkan.

Apalagi drugs sebetulnya tidak baik buat tubuh untuk jangka panjang.
Saya muter akal, gimana caranya kalau saya kena anxiety/panic attack, sebisa mungkin tidak minum obat penenang itu

Berdamai Dengan Trauma

Apa yang membuat saya trauma, saya coba berjumpa kembali. Saya belajar nyetir lagi, saya belajar dengar lagu Rizky Febrian lagi, saya coba lewat jalan itu lagi, saya belajar pulang jam 11 malam di jalur yang sama saat yang kena serangan panik, dan lainnya.

Benar-benar seperti lumpuh yang belajar jalan lagi. Susahnya minta ampun, tapi saya paksa.

Bermain dan Membuat Mindset

Ada 1 orang yang pernah bilang ke saya, “coba mainkan mindsetnya. Semua ada di mindset kamu”.

Akhirnya saya mempelajari reaksi tubuh saya sendiri setiap kambuh. Ini pribadi saya ya:

  1. Bawa air minum sebagai pertolongan pertama, bukan langsung minum obat penenang
  2. Obat penenang dari dokter tidak akan saya konsumsi, hanya saya bawa kemanapun, sebagai jimat, dan ini membuat saya nyaman
  3. Dengerin musik yang beat up, bukan yang sedih
  4. Tiap anxiety/panic ini mau muncul, saya langsung ngomong “Tenang Mel, its okay, tenang, nggak kenapa-kenapa”, inhale exhale, dan diam beberapa detik
  5. Kalau masih berlanjut, saya menanamkan di otak saya, kalau telfon salah satu keluarga dan mendengar suaranya, saya jadi nyaman. Ini terbukti mereda di saya. Keluarga sudah tau hal ini, karena ini permintaan saya — mereka maklum
  6. Saya punya hobi menyelam di laut, waktu itu ikut kursus freediving juga, dan pernah satu waktu saya memaksa pergi ke laut padahal kondisi masih gemetar. Saat lihat laut, saya langsung merasa damai dan saat menyelam tidak merasakan takut atau was-was sama sekali

So far sudah 1 tahunan saya merasa baik, kembali normal, dapat beraktivitas tanpa perlu khawatir ini itu yang berlebihan, Alhamdulillah tidak pernah merasa was-was, dan jimat obat penenang yang biasanya selalu saya bawa kemana-mana, saya berani untuk tinggalkan di kamar :).Menurut saya, boleh dicoba bermain dan diatur mindsetnya, apa yang buat kamu nyaman dan aman.

Kejadian, proses, traumatik, hingga penanganan setiap orang berbeda. Hindari googling yang malah merangsang panik kita makin menjadi-jadi. Lebih baik googling “bagaimana meredakan gangguan kecemasan”, dan hal-hal yang sifatnya supportive dan positive.

Mixkan dengan hobi, jika dirasa hobi dapat membantu dan bisa melupakan pikiran yang tidak perlu. Proses yang saya jalankan ini tidak mudah dan tidak cepat. Banyak hal yang saya korbankan, dari yang pemberani, sekarang penakut.

Dulu saya punya adrenaline tinggi (loncat tebing, wahana dufan, dll), sekarang tidak. Tapi saya harus menerima, balik lagi, penyakit ini mengubah kualitas hidup saya.

Yang terpenting gangguan kecemasan ini nggak mengganggu hidup saya lagi, jadi saya bisa belajar pelan-pelan lagi dari 0. Tidak ada jaminan bahwa saya sembuh total, selama saya masih bermain dengan mindset.

Bisa saja saya kambuh di beberapa tahun kedepan. Namun sekarang saya merasa terbebas dari gangguan ini seutuhnya. Saya belajar banyak tentang psikis saya sendiri, dan ini sangat membantu selama ini. Semoga sharing saya mengenai Pengalaman Sembuh dari Anxiety Disorder ini ada manfaatnya, dan dapat sedikit membantu teman-teman 🙂 Maaf jika ada tulisan saya yang kurang berkenan. SEMANGAT!!

Kalo teman-teman anxietas ingin mengetahui kisah admin blog ini yang juga terkena gangguan kecemasan silakan tinggalkan komentar dibawah artikel. Jika berkenan akan saya bagikan pengalaman terkena anxie selama 2 tahun ini yang penuh perjuangan, Alhamdulillah perlahan udah mulai membaik GERD / Asam Lambung dan Anxiety-nya berkat usaha ke psikiater + 3P dan juga do’a.

Ditulis Oleh Melinda Rachman
Dikutip dari Grup Facebook Anxietas Forum Indonesia

Respon (15)

  1. Saya mengalami hal yg sama, pas lagi nyetir, tiba tiba keringat dingin mengucur jantung berdebar kencang, kaki lemes, itu terjadi 3 kali dalam 1 tahun. Ke IGD dibilang kena serangan panic. Iya memang, berawal dr LDM dengan suami, tidak lama kemudian wabah covid muncul, disisi lain, pekerjaan malah bertambah, plus suami selingkuh, lanjut beberapa bulan kemudian suami positif covid sampe harus dilarikan ke RS dalam kondisi banjir besar di Kalsel waktu itu. Kemudian saya sendiri terserang otitis media yg membuat saya jadi 3 bulan harus bedrest dan berhenti kerja. Tidak cukup disitu, kedua orang tua saya meninggal dunia Karena covid di waktu yg bersamaan. Tidak ada saudara yang datang menjenguk, Karena pada waktu itu ada perbedaan keyakinan kami dengan keluarga besar. Iya, Karena kami berhijrah. Selang 3 bulan kemudian, panic attack saya muncul kembali, saat itu ketika baca surat Al Kahfi ayat 50-54. Detak jantung sampe 200. Langsung saja ke UGD. Dan tidak lama kondisi normal kembali, lalu saya dirujuk ke Psikiater. Ini Minggu pertama saya terapi. 3 hari konsumsi obat dari psikiater, terasa badan loyo, bawaannya cuman oengen tidurrrrr saja.

    1. Berat memang kak ketika kita terkena serangan panik terlebih saat situasi pandemi kemaren. Rasanya makin menjadi – jadi. Tetap semangat kak dan semoga segera pulih kembali

  2. Iya kak mksh infonya, kalo saya tremor + panik kadang mau ngapain j susah kaku seperti tes praktik sim c latihan ya udah bisa mlh gagal cmn 1x tapi pas tes klo dh panik serasa tubuh nh susah dikendaliin + gagal mulu tpi 6xnyoba bru kelar. Saya kasih motivasi tuh kemindset rada tenang cmn msh aja susah paniknya tuh cepat, klo rasa cemas udah hampir bisa dikendaliin yg susah ya panik, marah kadang tubuh gemetar padahal ndak dikondisi takut

  3. Merasa tidak sendiri. Sekali terkena serangan panik memang langsung terekam di otak dan badan. Tapi alhamdulillah masih bisa beraktifitas walau rasanya gak plong dan kadang masih kambuh. Ada rasa ga enak di badan aja mikir langsung aneh-aneh. Emang bener, paling bener mengatur mindset. Bismillah semoga bisa bebas ❤

    1. Betul sekali. Setiap kali kita beraktifitas sensasi memang selalui menemani. Kalo kita gak bisa atur mindset maka sering banget kumat

  4. Kak, sekarang adik saya sedang sering merasa cemas sangat berlebih, asam lambung naik terus, dia jadi miring, tolong donk tips nya agar cepet sembuh

  5. Hi…saya juga penderita pannic attack,Kalau boleh tau, jenis obat penenangnya yg dikonsumsi waktu itu apa ya? Dan obat nya buat kita tertidur gk sih?

    1. Hallo kak Vania, Berhubung aku juga lost kontek sama yang tulis pengalaman diatas jadi gak tau juga obat apa saja yang dipakai oleh beliau. Tapi kalo aku sendiri waktu itu dikasi obat Alprazolam sama sandepril, Pas pertamakali minum obat tersebut emang bawaannya ngantuk mulu kak.

  6. Memotivasi banget kak. Ketika aku membaca pengalaman kakak, Merasa enakaan karena aku gak sendiri yang ngalamin Anxiety ini ternyata banyak orang diluaran sana kak. Apakah benar kak Salah satu faktor kita terkena Anxiety adalah kita mendorong diri kita untuk selalu perfect terus, Pokoknya Perfect trus kak?Terima kasih sebelumnya.

    1. Kalo yang aku sendirinya alami emang bener kak, Perasaan selalu ingin Perfect dalam hal apapun itu

  7. Salam kenal mba ..iya saya jg merasa hal yg sama..sampai akhirnya saya disuruh hypnoterapi tapi saya bingung..krn suami tdk mendukung ..dia tdk paham dgn sakitnya saya..dibilang saya lebay. Jd saya tdk berani ke hypno tanpa persetujuan suami. Apa yg hrs saya lakukan..saya kasian liat anak2 saja..rasanya tdk bisa hidup normal.tp saya yakin dgn pertolongan Allah. Saya trus berdoa. Apa yg hrs saya lalukan mba? Utk membuat mindset jika sudah panik atau cemas rasanya ga mudah..mohon pencerahannya mba. Terima kasih. Semoga mba sehat selalu yaa..

    1. Hallo kak Hani, Ini dengan Ridwan. Admin blog ini yang juga sama punya kecemasan berlebih. Sepengalaman aku mengatasi kecemasan ini selain dengan suggesti yang kuat aku juga berobat ke psikiater kak. Dengan dorongan dan bantuan psikiater Alhamdulillah berangsur membaik. Perihal suami yang kurang percaya mengenai ini, Coba kak diyakinkan kembali agar beliau bisa mengerti.

    2. Bisa juga belajar terapi sendiri, sy juga mengalami hal yg sma saat ini, sy belajar terapi SEFT Alhamdulillah byk perubahan kondisi psikis saya. Sy menerapi hampir semua keluhan emosional.. Mulai kondisi saat ini kena gerd anxiety, terapi emosional sering marah2 ke anak, emosional ke ortu, ke istri.. Semua sy terapi kan dan Alhamdulillah byk perubahan.. Silahkan dicoba, untuk prakteknya silahkan nonton di youtube yg membahas tntng SEFT Yg di pelopori Bpk Ahmad Faiz Zainuddin., M. Psi

      1. Nah bisa dicoba nih apa yang disarankan Kak Suhaiman. Terimakasih kak atas saran dan pengalamannya, Semoga bermanfaat untuk kita selaku pasien seribu sensasi ini…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *