Niat Shalat Tarawih Imam, Makmum, Sendiri: Arab, Latin, Terjemahan

Berikut Adalah Niat Shalat Tarawih Imam, Makmum, Sendiri, Berjamaah dalam Teks Arab, Latin serta Terjemah Bahasa Indonesia Lengkap dengan Penjelasan Jumlah Rakaat dalam Shalat Tarawih Menurut Empat Madzhab

Pada bulan suci Ramadan, terdapat sebuah amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilakukan pada malam hari, yaitu shalat Tarawih. Namun, apakah Anda sudah mengetahui niat dari shalat Tarawih?

Menurut hukum agama, pelaksanaan shalat Tarawih termasuk dalam kategori sunnah muakkad. Shalat Tarawih dapat dilakukan sendiri ataupun berjamaah, namun umumnya dilakukan setelah shalat Isya’ pada bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Doa Berbuka Puasa Ramadhan Berbagai Versi Lengkap dengan Artinya

Untuk keutamaan sholat tarawih itu sendiri sudah disampaikan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang berbunyi:

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَة

Man Qaama ma’al imaami hatta yansharifu kutiba jahu qiyaamu lailah

Artinya: Siapa saja yang ikut shalat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya dicatat seperti shalat semalam suntuk.” (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Baca Juga: 47 Kata-kata Menyambut Bulan Ramadhan Cocok Untuk Quotes Sosmed

Bacaan Niat Shalat Tarawih: Arab, Latin, Terjemahan

Niat merupakan salah satu rukun sholat tarawih yang harus dipenuhi agar shalat tersebut sah. Oleh karena itu, sebelum melakukan shalat tarawih, sangat penting bagi kita untuk mengetahui niat yang harus dibaca terlebih dahulu.

1. Bacaan Niat Sholat Tarawih sebagai Makmum

Seorang makmum wajib mengucapkan niat shalatnya dan menyadari bahwa dirinya adalah seorang makmum yang mengikuti imam. Dalam menjalankan shalat, sangat penting bagi makmum untuk merelakan diri sebagai pengikut dan mengikuti gerakan imam dengan baik.

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِمَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawih rak’ atayni mustaqbilal qiblati ada’an ma’ muman lilahi ta’alaa

Artinya: “ Aku berniat solat sunah tarawih dua raka’at sebagai makmum karena Allah ta’ala”

Baca Juga: 12 Ayat Al-Qur’an Tentang Puasa di Bulan Ramadhan Lengkap Dengan Terjemah

2. Bacaan Niat Sholat Tarawih Sebagai Imam

Adapun niat sholat tarawih apabila posisi kamu sebagai imam adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِإِمَامًا ِللهِ تَعَا

Ushalli sunnatat tarawih rak’atayni mustaqbilal qiblati ada’an imaman lilahi ta’alaa

Artinya: “Aku niat sholat sunah tarawih dua raka’at sebagai iman karena Allah Ta’ala”

3. Bacaan Niat Shalat Tarawih Sendiri di Rumah

Bagi seorang muslim yang melaksanakan shalat Tarawih secara sendirian tanpa berjamaah, berikut ini adalah bacaan niat yang harus diucapkan sebelum memulai shalat:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalii sunnatat tarawih rak’atayni mustaqbila qibalati lillahi ata’alaa

Artinya: “Aku niat sholat sunaah taraih dua raka’at karena Allah Ta’ala”.

Meskipun pada umumnya kita sudah diajarkan untuk membaca niat pada saat takbiratul ihram, namun sebaiknya kita selalu menyertakan niat dalam setiap gerakan shalat hingga selesai.

Hal ini penting agar kita selalu menyadari bahwa setiap gerakan kita selalu diawasi oleh Allah SWT. Dengan begitu, ketika pikiran kita tidak fokus atau teralihkan dari Allah, kita bisa segera kembali mengingat-Nya melalui niat yang disertakan dalam setiap gerakan shalat.

Baca Juga: Jangan Terlewat, Ini 10 Amalan Utama di Bulan Ramadhan

Jumlah Rakaat Sholat Terawih Menurut 4 Madzhab

Setelah mengetahui niat shalat Tarawih, penting juga untuk mengetahui pelaksanaan shalat Tarawih yang umumnya dilakukan dalam 2 jenis jumlah rakaat yang berbeda.

Pertama, 8 rakaat yang kemudian dilanjutkan dengan witir 3 rakaat sehingga jumlah keseluruhan menjadi 11 rakaat. Kedua, 20 rakaat yang juga ditambah dengan shalat witir 3 rakaat sehingga jumlah keseluruhan menjadi 23 rakaat.

Namun, perlu diketahui bahwa jumlah rakaat shalat Tarawih ini dapat berbeda-beda menurut mazhab yang dianut. Berikut adalah penjelasan jumlah rakaat shalat Tarawih menurut 4 imam mazhab:

1. Madzhab Imam Syafi’i

Penjelasan dari kitab Al- Umm Imam Syafi’i mengatakan;

“bahwa shalat malam bulan ramadahan itu, secara sendirian lebih disukai, dan Kami melihat umat di madinah melaksanakan 39 rakaat, tetapi Kami lebih suka 20 rakaat,” karena itu diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab.

Baca Juga: Agar Tetap Sehat Saat Puasa, Lakukanlah 5 Kebiasaaan Ini

2. Madzhab Imam Maliki

Mengambil penjelasan dari Abdil Barr, belau sangat terkenal sebagai pengikut madzahb malikii berkata:

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

Artinya: “Kebanyakan atsar menunjukan bahwa shalat beliau adalah 1 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat. Para ulama beradlil bahwa salat malam tidak ada batasanya, dan shalat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silahkan mendikitkan rakaat dan siapa yang berkehendak maka silahkan memperbanyak rakaat.”

3. Madzhab Imam Hanafi

Mengambil pendapat dari iman Abu Hanifah yang tertulis dalam kitab Thartu At- Tafsrib. Dikatakan bahwa:

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

Artinya: “Abu Hanifah mengatakan, yang afhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat- 4 rakaat. Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat maka hukumnya makruh Wallahu A’lam.

Baca Juga: Enam Adab Berpuasa Menurut Sunnah Rasulullah SAW

4. Madzhab Imam Hanbali

Mengenai rakaat sholat tarawih dari madzhab imam Hanbali telah diterangkan oleh Ibnu Taimiyah Rohimahuallahu Ta’ala berkata:

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

Artinya: “Shalat tarawih jika dikerjalaan sesuai madzahab Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad adalah 20 rokaat, atau sesuai madzhab Malik 36 rokaat, atau 13, atau 11  itu baik. Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan memperdikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri.

Baca Juga: Ternyata, Ini Hukum Shalat Tarawih Pada Malam Hari di Bulan Ramadan

Niat merupakan salah satu rukun penting dalam pelaksanaan sholat tarawih, baik itu dilakukan secara berjamaah maupun sendirian. Seorang makmum wajib melafalkan niat shalatnya dan mengikuti imam, sedangkan bagi seorang imam tidak wajib melafalkan niat shalat.

Selain itu, jumlah rakaat sholat tarawih berbeda-beda menurut empat madzhab yang berbeda. Ada yang melaksanakan 8 rakaat dan witir 3 rakaat, dan ada juga yang melaksanakan 20 rakaat dan witir 3 rakaat. Meskipun begitu, yang penting adalah kualitas dan kekhusyukan dalam melaksanakan sholat tarawih, bukan hanya pada jumlah rakaatnya.

Sebagai umat muslim, penting bagi kita untuk memahami tata cara pelaksanaan sholat tarawih dan melafalkan niat dengan benar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat sebagai panduan bagi umat muslim dalam melaksanakan sholat tarawih dengan baik dan benar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *