5 Metode Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Beserta Rumus dan Contohnya

5 Metode Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Beserta Rumus dan Contohnya (Soal dan Jawaban) Yang Mudah Dipelajari

Setelah anda mengetahui mengenai pengertian dan jenis pengeluaran aktiva tetap yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, Pembahasan selanjutnya yaitu metode perhitungan penyusutan aktiva tetap.

Pengertian

Penyusutan aktiva tetap (depresiasi) yang selama ini kita kenal ialah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap sebagai beban pada periode akuntansi dalam masa manfaat aktiva tetap tersebut.

Nilai aktiva tetap akan turun setiap saat sehingga setelah habis masa penggunaannya sudah tidak lagi memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.

Adapun kerugian yang timbul akibat turunnya nilai akumulasi penyusutan aktiva tetap dicatat pada akhir periode akutansi dengan jurnal :

Beban penyusutan           XXX
      Akumulasi penyusutan     XXX

GESER KE KANAN JIKA TEKS TERPOTONG

Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya penyusutan yakni seperti :

  1. Harga perolehan aktiva tetap
  2. Nilai residu/nilai sisa
  3. Umur ekonomis/masa manfaat
  4. Metode penyusutan yang kita gunakan

Baca Juga: Jenis – Jenis Pengeluaran dalam Aktiva Tetap Beserta Jurnalnya

Seperti yang telah dijelaskan dalam poin nomor 4 yang membahas tentang metode, maka kali ini akan kami rangkum gambaran mengenai metode penyusutan aktiva tetap

5 Metode Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini merupakan metode penyusutan aktiva tetap dimana umur manfaat aktiva tetap di bagi ke dalam biaya total dan dikuragi dengan nilai sisa yang diperkirakan. Menurut metode ini, beban penyusutan penggunaan aktiva teteap tiap tahun jumlahnya sama.

Penyusutan =  Harga perolehan – nilai residu  
                       umur ekonomis

2. Metode Angka Tahun (Sum of The Years Digit Method)

Menurut metode ini, penusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan tiap tahun dihitung dengan rumus :

Penyusutan =  Sisa umur aktiva pada tahun penggunaannya X Jumlah yang harus disusutkan  
                              Jumlah angka tahun umur aktiva tetap

3. Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Penusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan yang ditetapkan sebesar 2x persentase penyusutan menurut metode garis lurus.

4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Dalam penerapan, metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan bersadarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan. Rumus :

Beban penyusutan = jam kerja yang dapat dicapai X Tarif penyusutan jam kerja

Tarif penyusutan tiap tahun =    Harga perolehan – nilai residu  
                                 Taksiran jumlah jam kerja yang
                                   dapat dicapai selama masa
                                    penggunaan aktiva tetap

Lihat Juga: Jenis Kartu Aktiva Tetap Serta Tujuan Penggunaannya dalam Perusahaan

5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)

Penerapan metode hasil produksi menggunakan penerapan metode satuam jam kerja (jasa )yang didasarkan kepada faktor penggunaan. Metode satuan hasil produksi, beban penjualan ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Beban penyusutan = jam kerja yang dapat dicapai X Tarif persatuan
produk
Tarif penyusutan tiap persatuan produk =      Harga perolehan – nilai residu     
                                             Taksiran jumlah produk yang dapat
                                                   dihasilakan selama
                                               masa penggunaan aktiva tetap

Berikut ini Contoh Soal dari 5 Metode Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap

Ada 2 metode yang disarankan dalam penghitungan pajak perusahaan atas aktiva tetap yakni metode garis lurus dan angka tahun. Meskipun demikian, kita perlu mempelajari metode lain.

1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode ini merupakan metode penyusutan aktiva tetap dimana umur manfaat aktiva tetap di bagi ke dalam biaya total dan dikuragi dengan nilai sisa yang diperkirakan. Menurut metode ini, beban penyusutan penggunaan aktiva teteap tiap tahun jumlahnya sama.

Penyusutan =  Harga perolehan – nilai residu
                      umur ekonomis

Contoh soal penyusutan aktiva tetap metode garis lurus

Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2019, PT ABC mebeli mobil dengan harga perolehan Rp. 100.000.000. Kendaraan ini memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp. 15.000.000, maka besarnya penyusutan dengan metode garis lurus berapa?

Jawaban :
Penyusutan 1 tahun   =  Harga perolehan – nilai residu 
                                umur ekonomis
Penyusutan 1 tahun    =  Rp. 100.000.000 - Rp. 15.000.000 
                                        5
Penyusutan tahun 2019 = Rp. 17.000.000

Menghitung Nilai Buku Aktiva

Harga beli aktiva – beban penyusutan tahun berjalan
Harga beli kendaraan Rp100.000.000

Tabel Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Garis Lurus

Tabel Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Garis Lurus

2. Metode Angka Tahun (Sum of The Years Digit Method)

Menurut metode ini, penusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap jumlahnya menurun. Besarnya penyusutan tiap tahun dihitung dengan rumus :

Penyusutan =  Sisa umur aktiva pada tahun penggunaannya X Jumlah yang harus disusutkan
                                     Jumlah angka tahun umur aktiva tetap

Contoh soal :
Pada tanggal 1 Desember 2019, PT ABC mebeli mobil dengan harga perolehan Rp. 100.000.000. Kendaraan ini memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu Rp. 15.000.000, maka besarnya penyusutan dengan metode angka tahun berapa?

Tabel Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Angka Tahun

Tabel Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun
  • Jumlah angka tahun yang dihasilkan dari umur ekonomis aktiva tetap selama 5 tahun kemudian dijumlah seperti berikut
    1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
  • Setiap ada nilai residu maka harus dikurangi dengan harga perolehan terlebih dahulu
  • Untuk sisa umur akan dibalik dan jumlahnya berkurang terus menerus
  • Yang kita lakukan di awal sebelum menemukan penyusutan per bulannya maka kita harus menghitung yang per tahunnya

Harga perolehan aktiva Rp 100.000.000
Nilai residu Rp 15.000.000

Tabel Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Angka Tahun II

Tabel Penghitungan Penyusutan Aktiva Tetap Metode Angka Tahun II
  • Awal penyusutan terjadi pada Desember 2019 sehingga dihitung 1/12 dan bulan berikutnya menyesuaikan
  • Nilai buku berasal dari harga perolehan tanpa dikurangi nilai residu, kemudian dikurangi dengan beban penyusutan tahun berjalan
  • Akumulasi penyusutan digunakan untuk menjumlahkan beban penyusutan yang ada bukan untuk mengurangi nilai buku aktiva

Baca Juga: Pengertian Aktiva Tetap, Contoh nyata dan Penggolongannya

3. Metode Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Penyusutan tiap tahun penggunaan aktiva tetap ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan yang ditetapkan sebesar 2x persentase penyusutan menurut metode garis lurus.

Contoh :
Pada tanggal 1 Desember 2019, PT ABC mebeli mobil dengan harga perolehan Rp. 100.000.000. Kendaraan ini memiliki umur ekonomis 10 tahun, maka besarnya penyusutan dengan metode menurun ganda berapa?

    • Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda
 Rp. 100.000.000  = 10 x 100 % x 2 = 20%
       10

Tabel Penyusutan Aktiva Tetap
Metode Menurun Ganda

Tabel Penyusutan Aktiva Tetap Metode Menurun Ganda
  • 1/12 berasal dari bulan dihitungnya penyusutan
  • 20 % berasal dari penghitungan persentase metode garis lurus dikalikan dua
  • Penghitungan beban penyusutan tahun berjalan selalu berubah, dan harus selalu melihat nilai buku aktiva

4. Metode Satuan Jam Kerja (Service Hours Method)

Dalam penerapan, metode satuan jam kerja, beban penyusutan ditetapkan bersadarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang bersangkutan. Rumus :

Beban penyusutan = jam kerja yang dapat dicapai X Tarif penyusutan jam kerja

Tarif penyusutan tiap tahun  =  Harga perolehan – nilai residu 
                                Taksiran jumlah jam kerja yang
                                   dapat dicapai selama masa
                                    penggunaan aktiva tetap

Contoh :
Sebuah mesin USG 4D seharga Rp. 300.000.000 dibeli oleh suatu rumah sakit dengan nilai residu sebesar Rp. 50.000.000, ditaksir mampu digunakan selama 2.500 jam dan telah dipakai selama 1000 jam

Jawaban :  Rp. 300.000.000 – Rp. 50.000.000  = Rp. 100.000
                          2500
Penyusutan  =  Rp. 100.000 x 1000 jam
            =  Rp. 100.000.000

5. Metode Satuan Hasil Produksi (Productive Output Method)

Penerapan metode hasil produksi menggunakan penerapan metode satuam jam kerja (jasa )yang didasarkan kepada faktor penggunaan. Metode satuan hasil produksi, beban penjualan ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Beban penyusutan =  jam kerja yang dapat dicapai X Tarif persatuan produk
Tarif penyusutan tiap persatuan produk =  Harga perolehan – nilai residu 
                                            Taksiran jumlah produk yang dapat
                                             dihasilkan selama masa penggunaan
                                                   aktiva tetap

Contoh :
Sebuah mesin cetak seharga Rp. 150.000.000 dengan nilai residu sebesar Rp. 30.000.000 ditaksir dapat digunakan sekitar 10.000.000 lembar, pada 2019 ternyata baru digunakan sebesar 2.000.000. Berapakah penyusutannya?

Jawaban :
 Rp. 150.000.000 – Rp. 30.000.000  =  Rp. 12
             10.000.000
Penyusutan  =  Rp. 12  x 2.000.000 lembar
            =  Rp. 12.000.000

Sekian artikel mengenai cara penghitungan dalam aktiva tetap, semoga dapat bermanfaat, terus belajar dan praktikka agar semakin mahir dalam penghitungan aktiva tetap.

Demikian gambaran mengenai metode penghitungan penyusutan aktiva tetap beserta contohnya juga terdapat rumus dan cara penyelesaian (jawaban). semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *