Akun yang perlu disesuaikan – Setelah kita melakukan transaksi dan mendapat bukti transaksi, maka langkah selanjutnya adalah menjurnal baik ke dalam jurnal umum maupun jurnal khusus. Kemudian akan ada rekapitulasi jurnal untuk memudahkan posting ke buku besar.
Dan setelah buku besar menghasilkan neraca saldo, maka langsung kita sesuaikan agar pelaporannya sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
Jurnal penyesuaian sangatlah penting untuk dibuat karena ada berbagai akun yang saldonya sudah tidak sesuai karena telah terpakai, atau terjual, atau digunakan untuk lainnya.
Misalnya saat persediaan barang dagangan telah habis, atau ada pembayaran lainnya, ada pelunasan piutang dagang.
Baca Juga: Jurnal Khusus: Manfaat dan Jenis – Jenis Jurnal Khusus
Akun – akun yang perlu disesuaikan antara lain:
1. Perlengkapan yang sudah dipakai
Perlengkapan yang sudah dipakai merupakan yang sudah habis pakai oleh perusahaan misalnya : kertas yang digunakan untuk kantor, bolpoin yang sudah habis pakai, atau klinpak yang biasa dipakai oleh rumah sakit untuk menutup makanan.
Contoh: PT ABC membeli kertas A4 sebanyak Rp. 250.000 untuk kepentingan kantornya, namun di akhir bulan tinggal seharga Rp. 100.000
Maka penyesuaian yang kita buat adalah sebagai berikut :
Persediaan awal kertas Rp. 250.000 dan di akhir tinggal Rp. 100.000, yang kita hitung adalah yang telah terpakai yakni sebesar Rp. 150.000, maka jurnalnya.

2. Sewa dibayar di muka
Sewa dbayar di muka merupakan sewa yang dibayar secara langsung di awal periode untuk jangka waktu tertentu, sehingga diperlukan penyesuaian untuk mengetahui saldo yang sebenarnya.
Contoh: PT ABC membayar sewa gedung untuk masa 1 tahun sebesar Rp. 12.000.000 dan dibayar pada tanggal 1 Mei 2019. Berapakah saldo pada 31 Desember 2019?
Penyesuaian yang kita buat adalah sebagai berikut :
Jumlah nominal sewa gedung yang dibayarkan Rp. 12.000.000 dibagi dengan periode 1 tahun (12 bulan) = Rp. 1.000.000. Dibayarkan pada tanggal 1 Mei 2019. Untuk penyelesaiannya kita menggunakan 2 pendekatan yakni :
a. Menggunakan pendekatan neraca
Pendekatan ini menghitung yang telah terpakai
1 Mei – 31 Desember = 7 bulan x Rp. 1.000.000 maka Rp. 7.000.000

b. Menggunakan pendekatan laba rugi
Pendekatan ini menghitung yang belum menjadi beban/yang belum terpakai

Baca Juga: Jurnal Umum: Pengertian, Bentuk, Fungsi dan Pengkreditan
3. Pendapatan yang diterima di muka
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang sudah diterima di awal namun pengerjaan atau hasilnya belum dilakukan oleh perusahaan.
Contoh: PT ABC menerima pesanan berupa 3000 pcs batu baterai jam seharga Rp. 1.000.000, namun si pembeli telah membayarnya sebesar Rp. 300.000
Pencatatan ini menggunakan 2 pendekatan yakni :
a. Pendekatan neraca (dicatat yang sudah diterima)

b. Pendekatan laba rugi (dicatat yang belum diterima)

4. Beban penyusutan aktiva tetap
Yaitu biaya penyusutan aktiva tetap yang benar – benar terjadi pada suatu periode akuntansi yang bersangkutan.
Contoh: PT ABC menentukan penyusutan mobilnya selama 1 tahun sebesar 1% dengan harga mobil sebesar Rp. 90.000.000

5. Pendapatan yang masih harus diterima
Merupakan pendapatan yang belum diterima tetapi pekerjaan sudah diselesaikan dan diserahkan kepada klien.
Contoh: PT ABC memiliki pendapatan yang masih harus diterima yakni sebesar Rp. 3.000.000
Jurnal yang kita buat adalah

6. Beban yang masih harus dibayar
Merupakan beban yang belum dibayar dan akan dibayar pada periode mendatang yang merupakan tanggungan perusahaan.
Contoh: PT ABC memiliki beban telepon sebesar Rp. 500.000 pada bulan Desember 2019 dan akan dibayar pada Januari 2020
Jurnal yang kita buat adalah

Baca Juga: Jurnal Manual: Pengertian, Fungsi dan Cara Memproses Secara Manual
7. Taksiran kerugian piutang
Taksiran kerugian piutang adalah sejumlah uang yang kita cadangkan apabila ada customer yang tidak bisa membayar piutang. Biasanya ditetapkan sebesar 5% atau tergantung dari kebijakan perusahan masing – masing
Contoh: PT ABC mencadangkan kerugian piutang sebesar 5% dari jumlah total piutang yang ada. Jumlah piutang per Desember 2019 adalah sebesar Rp. 75.000.000
Jurnal yang kita buat adalah
5% x Rp. 75.000.000 = Rp. 3.750.000

8. Penyesuaian persediaan barang dagangan
Untuk perusahaan dagang biasanya ada penyesuaian untuk stok barang dagangannya agar jumlah yang ada dalam pencatatan dengan stok yang ada sesuai. Untuk itu digunakan 2 pendekatan yakni :
a. Pendekatan dengan menggunakan ikhtisar laba rugi
Jurnal yang kita buat adalah sebagai berikut
Untuk persediaan barang dagangan awal

Untuk persediaan barang dagangan akhir

- Pendekatan dengan menggunakan harga pokok penjualan
Jurnal yang kita buat adalah sebagai berikut
