News  

15 Februari 2017, PT Telkom Meluncurkan Satelite Tercanggih

Ridpir.ID – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) kembali meluncurkan satelit terbaru yang dinamakan Telkom 3S pada 15 Februari 2017, sekitar pukul 04.39 WIB, dengan lokasi peluncuran di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Prancis.

Telkom 3S diluncurkan dalam rangka mengganti Telkom 3 yang hilang orbit pada tahun 2012. Meskipun Telkom 1 diperkirakan masih memiliki usia tambahan hingga 2018. Satelit ini diluncurkan sebagai jaringan yang sudah ada karena satelit dapat menjangkau daerah terpencil atau remote area.

Selain kemampuannya menjangkau daerah terpencil, Telkom 3S juga memiliki cakupan luas karena dapat menjangkau kawasan Asia Tenggara. Soal pembangunannya, Telkom telah bekerja sama dengan perusahaan Thales Alenia Space, sebagai pembuat bodi satelitnya, dan Ariane Space sebagai peluncur (launcher) satelit.

“Hingga kini semua persiapan on schedule. Kami memohon doa semua masyarakat Indonesia agar peluncuran satelit Telkom 3S ini berjalan lancar tanpa kendala,” kata Direktur Network and IT Solution Abdus Somad Arief di sela pre-acara peluncuran Satelit Telkom 3S, di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom, Gunung Putri, Bogor, Senin (30/1/2017).

Satelit yang akan memiliki 49 transponder, terdiri dari 10 KuBand, 24 C Band, dan 8 Extended ini menandai kiprah 40 tahun Telkom Indonesia dalam mengelola satelit. Dengan menghabiskan dana sekitar 300 juta dolar AS , satelit tersebut akan diorbitkan pada 118 derajat bujur timur di atas bumi Kalimantan tersebut berfungsi untuk mempercepat koneksi internet.

“Keunggulan satelit Telkom 3S ini memberikan layanan dengan bit-rate lebih tinggi, sehingga menghasilkan kualitas komunikasi lebih baik. Siaran televisi berkualitas tinggi, layanan komunikasi seluler, serta broadband internet dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Timur,” kata Direktur Network and IT Solution Abdus Somad Arief di sela pre-acara peluncuran Satelit Telkom 3S, di Stasiun Pengendali Utama Satelit Telkom, Gunung Putri, Bogor.

Menjelang peluncuran Satelit Telkom 3S, Telkom mengundang sekitar 250 siswa-siswi dari empat kawasan 3T (terdepan, terluar, dan terpencil), santri, serta anak yatim piatu ke Stasiun Pengendali Utama Satelit Cibinong, Bogor, untuk mengenal lebih jauh mengenai satelit itu.

Saat ini Indonesia masih kekurangan sekitar 100 transponder satelit , baik komunikasi maupun penyiaran nasional. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut Indonesia harus menggunakan satelit asing. Alhasil, puluhan satelit asing beroperasi di Indonesia.

Permohonan hak labuh (landing right) satelit negara lain di Indonesia hingga semester pertama 2016 telah mencapai 31. Angka ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan permohonan pada semester I 2015. Jumlah tersebut juga telah menyamai permohonan hak labuh satelit di Indonesia sepanjang 2015.

Respon (6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *